Kincir Angin Ini Bukan di Amsterdam, Tapi di Pacitan

Ada satu pantai di Pacitan yang tak kalah cantik dengan Amsterdam yang khas dengan kincir anginnya. Namanya Pantai Teleng Ria, cocok untuk dikunjungi para traveler yang ingin liburannya ceria!img_20140311231330_531f362a67643Siapa yang tak kenal dengan pantai satu ini? Pantai Teleg Ria sudah sangat terkenal di masyarakat Pacitan khususnya. Pantai Teleng Ria, berlokasi di Kecamatan Pacitan, merupakan tempat wisata andalan kota Pacitan.Di sana terdapat wahana water boom dan juga sentra kerajinan produk-produk khas Pacitan seperti akik dan pengolahan batu mulia lainnya.
img_20140311232210_531f3832a8e99 Menilik sisi timur pantai ini terdapat sebuah kincir angin yang berfungsi sebagai purwarupa pembangkit tenaga listrik tenaga angin yang dirancang oleh mahasiswa teknik Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Nah, keberadaan kincir ini sangat pas dijadikan objek foto maupun latar belakang foto karena penampakannya yang menyerupai kincir angin di kota Amsterdam, Belanda. Kincir angin ini membuat orang yang berfoto dengannya sebagai latar belakang, berasa sedang ada di negara Belanda. Namun sayang, karena kurang perawatan maka kincir ini sekarang sudah rusak. Kami adalah sebagian pengunjung yang beruntung kerena waktu itu kami masih menjumpai kincir yang indah ini.
img_20140311231845_531f3765d169d Beralih ke sisi barat pantai Teleng Ria, tepatnya di dusun Tamperan terdapat pula mercusuar yang cantik pula dijadikan objek fotografi. Pemandangan dari atas bukit ini pun terbilang sangat indah. Kita dapat melihat indahnya Gunung Lima yang nampak jelas berdiri kokoh di timur kota. Membicarakan pantai yang satu ini memang tidak akan ada habisnya. Dari pada penasaran, saya undang para travelers untuk mengunjungi langsung pantai satu ini dan buktikan langsung keindahannya. Berani mencoba travelers?

Published by: detikTravel

Kijingan, Pantai ‘Batu Nisan’ di Pacitan

Pantai Kijingan di Pacitan memang belum terkenal, namun namanya mengundang tanda tanya. Kata’kijingan’ dalam bahasa Jawa sendiri berasal dari kata dasar ‘kijing’ yang berarti batu nisan. Walau terdengar seram, pantai ini tetap indah!

10622274_10204081248545445_1009634009_n Ketika mendengar kata "Kijingan" pasti sebagian orang menganalogikan sebagai tempat pemakaman. Hal ini disebabkan karena Kijingan dalam bahasa jawa sendiri berasal dari kata dasar "Kijing" yang berarti batu nisan.Terdengar sedikit ngeri memang, seperti halnya spot tujuan traveling yang kami kunjungi ini kebetulan memiliki nama sama dengan istilah ini atau memang penduduk sekitar sengaja menamai lokasi ini karena muatan historikal tersendiri.

10622098_10204081249145460_1569308197_n Pantai Kijingan berada di desa Widoro, Kecamatan Donorojo Pacitan. Secara geografis pantai ini berada di antara pantai Banyu Tibo dan pantai Nampu. Pantai ini memiliki garis pantai yang relatif sempit namun memiliki pasir pantai yang putih layaknya karakteristik pantai-pantai sebelah barat kota Pacitan. Meskipun memiliki nama yang terdengar menyeramkan namun pemandangan yang disuguhkan di pantai ini berbalik seratus delapan puluh derajat dengan namanya. Memang suasana di pantai ini belum seramai pantai Banyu Tibo, namun pemandangan alam yang dimiliki pantai ini tidak kalah dengan pantai-pantai yang lain yang sudah tenar terlebih dahulu di Pacitan.

10621912_10204081252545545_1449047204_n Beberapa hal minor dari pantai ini adalah akses menuju lokasi yang kondisinya masih sedikit terjal. Para traveler dituntut untuk ekstra sabar dalam melewati rute-rute yang ekstrim. Namun perjalanan yang penuh tantangan akan dibayar lunas ketika sampai di lokasi ini. Beberapa rombongan kami bahkan sempat untuk mengumpulkan kerang di pantai ini pada waktu itu. Benar-benar hal yang menyenangkan berpetualang di pantai ini.

10617477_10204081248825452_1588643984_n Satu hal yang perlu diingat saat mengunjungi pantai ini adalah untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Jaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, sebab fakta dibeberapa pantai di Pacitan yang telah terkenal dan ramai dikunjungi menjadi kotor karena ulah wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Published by: detikTravel

Liburan Beda di Borobudur: Naik Gajah!

Candi Borobudur sudah sangat terkenal di kalangan para traveler. Candi Buddha terbesar di Indonesia ini menawarkan sensasi berbeda bagi para traveler, Apa itu? Para traveler bisa naik gajah keliling Candi Borobudur!

IMG_6822
Bingung mau ke mana akhir pekan ini? Kunjungi saja Candi Borobudur, satu lokasi dengan berbagai spot wisata tersaji di sana. Mulai dari menikmati megahnya Candi buddha terbesar di dunia, galeri unik dan seni Borobudur Indonesia, museum kapal Samudraraksa dan masih banyak lagi.

IMG_6765
Namun di luar itu semua, ada hal unik yang terdapat di lokasi wisata ini. Saat ini, semua wisatawan yang akan menuju ke candi wajib memakai sarung. Hal ini dilakukan untuk menghormati dan menghargai situs candi itu sendiri, sehingga menciptakan ciri khas tersendiri.

IMG_6830
Sarung yang akan dipakai pun telah disediakan oleh pihak pengelola kawasan candi dan free alias gratis disewakan bagi setiap pengunjung. Kegiatan semacam ini disebut dengan istilah "Sarungisasi" oleh pengelola tempat wisata.
Satu hal lagi yang menarik di Candi Borobudur, setiap akhir pekan ada satu wahana menarik yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yaitu menaiki gajah. Pengelola mempersiapkan para gajah untuk dapat dinaiki oleh para wisatawan dengan tarif tertentu.

IMG_6849
Sehingga para wisatawan dapat dimanjakan dengan punggung gajah yang empuk serta dapat berwisata alam dan berinteraksi dengan binatang tanpa harus ke kebun binatang.

Published by: detikTravel

Writer: Alfry Royadi